2 Perkara Yang Diperangi Oleh Allah Ta'ala

23 Jan 2024

Allah Ta'ala, Sang Pencipta Alam Semesta, menciptakan manusia dan memberikan petunjuk hidup melalui wahyu-Nya, Al-Qur'an. Dalam petunjuk tersebut, terdapat peringatan dan larangan terhadap berbagai perbuatan yang dianggap sebagai dosa dan perbuatan mungkar. Dua perkara yang secara khusus diperangi oleh Allah Ta'ala mencerminkan kebijaksanaan-Nya dalam mengatur tata kehidupan manusia. Mari kita bahas kedua perkara tersebut:

1. Syirik (Bersekutu dengan Allah)

Allah Ta'ala dengan tegas mengharamkan syirik, yaitu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu atau seseorang. Dalam Al-Qur'an, Allah menyatakan, "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari syirik itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya." (Q.S. An-Nisa: 48)

Syirik merupakan pelanggaran paling besar dan sering disebut sebagai dosa yang tidak akan diampuni. Allah menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya secara eksklusif, tanpa sekutu. Membuang segala bentuk syirik dari hati dan amalan adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim. Perang melawan syirik merupakan upaya untuk menjaga keimanan dan ketakwaan manusia kepada Sang Pencipta.

2. Perbuatan Zina (Perzinaan)

Allah Ta'ala juga menegaskan larangan terhadap perbuatan zina dalam Al-Qur'an. Zina, baik dalam bentuk perbuatan maupun pemikiran yang merujuk pada perbuatan tidak senonoh, dianggap sebagai pelanggaran serius terhadap norma moral dan aturan agama. Allah berfirman, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya itu adalah suatu perbuatan keji dan suatu jalan yang buruk." (Q.S. Al-Isra: 32)

Perang melawan perbuatan zina bukan hanya melibatkan pelarangan tindakan fisik semata, tetapi juga melibatkan pengendalian hawa nafsu dan menjaga kehormatan diri serta kehormatan orang lain. Agama Islam mendorong pembentukan masyarakat yang berdasarkan nilai-nilai moral tinggi, dan larangan terhadap zina adalah langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Dalam upaya menjauhi kedua perkara yang diperangi oleh Allah, umat Islam diajarkan untuk memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, dan berusaha menjaga diri dari godaan yang dapat mengarah pada perbuatan terlarang. Semua ini merupakan bagian dari ikhtiar manusia untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta'ala dan mencapai kebahagiaan sejati dalam hidup ini dan akhirat.