Bertambahnya Usia Setelah Ajal: Keturunan Yang Shalih Dan Doa Mereka

Dalam kehidupan ini, setiap makhluk yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ
"Setiap yang bernyawa akan merasakan mati" (Ali 'Imran: 185).
Ajal adalah suatu ketetapan yang pasti dan tidak bisa ditangguhkan. Allah Ta'ala telah menetapkan kapan dan di mana setiap manusia akan menghembuskan nafas terakhirnya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Allah Ta'ala tidak menangguhkan ajal seseorang bila sudah tiba." Ini adalah sebuah kepastian bahwa hidup dan mati seseorang telah tertulis dalam Lauhul Mahfuzh.
Namun, ada sebuah konsep menarik yang disebutkan dalam hadits Bukhari dan Muslim tentang bertambahnya usia. Dalam hadits tersebut disebutkan bahwa:
"Bertambahnya usia itu adalah melalui keturunan yang shalih yang diperoleh seorang hamba. Keturunan itu mendoakannya sepeninggalnya, lalu doa mereka sampai ke dalam kuburnya. Itulah makna bertambah usia."
Makna Bertambahnya Usia Setelah Ajal
Bertambahnya usia dalam konteks ini bukanlah bertambahnya waktu hidup seseorang di dunia, melainkan kelanjutan pahala dan kebaikan yang mengalir setelah seseorang meninggal dunia. Salah satu cara seseorang bisa mendapatkan pahala yang terus mengalir adalah melalui keturunan yang shalih yang mendoakannya. Doa dari keturunan yang shalih akan sampai kepada orang tua mereka yang sudah meninggal dan menjadi sumber tambahan pahala di alam kubur.
Pentingnya Keturunan yang Shalih
Penting bagi setiap orang tua untuk mendidik anak-anak mereka menjadi anak yang shalih dan shalihah. Pendidikan agama yang baik akan membentuk anak-anak yang selalu ingat kepada Allah dan senantiasa mendoakan orang tua mereka, baik ketika masih hidup maupun setelah wafat. Doa dari anak-anak yang shalih adalah salah satu bentuk amal jariyah yang tidak terputus, seperti yang disebutkan dalam hadits berikut:
"Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shalih yang mendoakannya." (HR. Muslim).
Doa Anak yang Shalih
Doa anak yang shalih memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
وَٱلَّذِينَ جَآءُو مِن بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ
"Dan orang-orang yang datang setelah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa: 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu daripada kami'" (Al-Hashr: 10).
Doa seperti ini menunjukkan betapa pentingnya doa dari keturunan untuk para pendahulunya yang sudah meninggal. Ini juga menjadi dorongan bagi setiap orang tua untuk berusaha sebaik mungkin mendidik anak-anak mereka agar menjadi shalih dan shalihah.
Kesimpulan
Allah Ta'ala telah menetapkan ajal setiap makhluk dan tidak ada yang bisa menangguhkannya. Namun, pahala seseorang bisa terus bertambah meskipun dia telah meninggal dunia melalui doa keturunan yang shalih. Pendidikan agama yang baik bagi anak-anak merupakan investasi jangka panjang yang akan memberikan manfaat baik bagi anak maupun orang tua mereka di alam kubur. Oleh karena itu, setiap orang tua seharusnya berusaha mendidik anak-anak mereka dengan nilai-nilai Islam yang kuat agar mereka menjadi anak yang shalih dan terus mendoakan orang tua mereka sepeninggalnya.