Doa Rasulullah Ketika Sakit

Sakit adalah bagian dari ujian kehidupan yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya. Dalam Islam, sakit bukan hanya sekadar cobaan, tetapi juga sarana penghapus dosa dan peningkat derajat bagi orang yang bersabar. Rasulullah ﷺ sebagai teladan utama umat Islam telah memberikan contoh bagaimana bersikap ketika sakit, termasuk doa-doa yang beliau panjatkan agar mendapat kesembuhan dan perlindungan dari Allah SWT.
Doa Rasulullah saat sakit bukan hanya berfungsi sebagai permohonan kesembuhan, tetapi juga bentuk ketundukan, pengakuan atas kelemahan manusia, serta keyakinan bahwa hanya Allah-lah yang mampu menyembuhkan.
1. Makna Doa Saat Sakit dalam Islam
a. Bentuk Tawakal
Doa adalah wujud tawakal, menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah berusaha dengan pengobatan.
b. Sumber Ketenangan Jiwa
Membaca doa membuat hati tenang dan sabar dalam menghadapi rasa sakit.
c. Penghapus Dosa
Kesabaran disertai doa ketika sakit menjadi sebab Allah menghapus dosa-dosa kecil seorang hamba.
2. Doa Rasulullah ﷺ Ketika Sakit
Beberapa doa yang diriwayatkan dari Rasulullah ﷺ antara lain:
a. Doa Memohon Kesembuhan
Rasulullah ﷺ berdoa:
“Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit ini. Sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Maha Penyembuh. Tidak ada kesembuhan selain kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan rasa sakit.” (HR. Bukhari dan Muslim).
b. Doa Mengusap Bagian Tubuh yang Sakit
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah ﷺ biasa berdoa:
“Dengan nama Allah, bismillah, aku memohon perlindungan dengan kekuasaan Allah dan kebesaran-Nya dari keburukan yang aku rasakan dan aku khawatirkan.” (HR. Muslim).
c. Doa Saat Menengok Orang Sakit
Rasulullah ﷺ juga mengajarkan doa untuk mendoakan orang lain yang sakit:
“Aku memohon kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan Arasy yang agung, agar menyembuhkanmu.” (dibaca tujuh kali) (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
3. Hikmah dari Doa Rasulullah Saat Sakit
a. Menumbuhkan Kesabaran
Dengan doa, hati lebih ikhlas menerima ujian.
b. Menguatkan Keimanan
Doa mengingatkan bahwa hanya Allah yang memberi kesembuhan, bukan semata obat atau dokter.
c. Menjalin Kedekatan dengan Allah
Sakit bisa menjadi momen terbaik untuk memperbanyak doa, istighfar, dan zikir.
d. Mendoakan Sesama
Doa Rasulullah juga mengajarkan agar tidak hanya mendoakan diri sendiri, tetapi juga orang lain yang sakit.
4. Cara Mengamalkan Doa Rasulullah Saat Sakit
a. Dibaca dengan Ikhlas dan Khusyuk
Bukan sekadar lafaz, tetapi hadirkan hati saat berdoa.
b. Menggabungkan dengan Usaha Medis
Islam mengajarkan untuk berdoa sekaligus berikhtiar melalui pengobatan.
c. Membaca Secara Rutin
Doa bisa diamalkan kapan saja ketika sakit, atau saat menjenguk orang lain.
d. Disertai dengan Zikir dan Istighfar
Memperbanyak dzikir dan istighfar membuat doa semakin berkah.
5. Teladan Rasulullah dalam Menghadapi Sakit
Rasulullah ﷺ sendiri pernah mengalami sakit berat sebelum wafat. Beliau tetap bersabar, berdoa, dan mengingatkan umatnya agar selalu mendekatkan diri kepada Allah dalam keadaan apa pun. Sikap ini menjadi teladan bahwa sakit bukanlah alasan untuk lalai dari ibadah, justru menjadi kesempatan untuk semakin dekat dengan Allah.
Doa Rasulullah ketika sakit memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam: bahwa sakit adalah ujian sekaligus rahmat, dan hanya Allah yang mampu memberikan kesembuhan. Dengan doa, hati menjadi tenang, iman semakin kuat, dan kesembuhan diraih dengan izin-Nya.
Marilah kita biasakan untuk membaca doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ ketika sakit, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain, agar setiap ujian menjadi jalan mendekatkan diri kepada Allah SWT.