Doa Terhalang Hingga Bershalawat: Makna Dan Hikmah Dari Hadith Thabarani

26 Jul 2024

Dalam Islam, doa memiliki tempat yang sangat istimewa sebagai salah satu bentuk ibadah yang paling utama. Melalui doa, seorang hamba berkomunikasi langsung dengan Allah SWT, memohon rahmat, petunjuk, dan keberkahan. Namun, ada adab-adab dan tata cara dalam berdoa yang jika dilaksanakan dengan benar, akan lebih mempercepat terkabulnya doa. Salah satu tata cara yang sangat dianjurkan adalah mengiringi doa dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini ditegaskan dalam hadith yang diriwayatkan oleh Thabarani:

"Doa itu terhalangi, hingga orang yang berdoa itu bershalawat untuk nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam." [H.R. Thabarani]

Makna Hadith

Hadith ini menegaskan bahwa salah satu sebab terkabulnya doa adalah dengan mengiringi doa tersebut dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam konteks ini, shalawat berarti memohonkan kesejahteraan dan keberkahan untuk Nabi Muhammad SAW. Mengingat keutamaan dan kedudukan Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir dan pembawa risalah Islam, Allah SWT memberikan keutamaan kepada mereka yang bershalawat kepada Nabi SAW dalam doa-doanya.

Hikmah di Balik Shalawat

  1. Menghormati dan Mengingat Nabi Muhammad SAW: Bershalawat merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa risalah Islam. Hal ini menunjukkan cinta dan kepatuhan umat Islam kepada Nabi SAW.

  2. Mendapat Syafaat Nabi Muhammad SAW: Dalam banyak hadith disebutkan bahwa orang yang bershalawat kepada Nabi SAW akan mendapatkan syafaat beliau di hari kiamat. Syafaat ini sangat berharga sebagai pertolongan bagi seorang hamba di hadapan Allah SWT.

  3. Mengundang Rahmat dan Keberkahan Allah SWT: Allah SWT menjanjikan rahmat dan keberkahan bagi mereka yang bershalawat kepada Nabi SAW. Dalam surat Al-Ahzab ayat 56, Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."

  4. Membuka Pintu Terkabulnya Doa: Sesuai dengan hadith yang diriwayatkan oleh Thabarani, shalawat menjadi salah satu kunci terkabulnya doa. Dengan bershalawat, seorang hamba menunjukkan kesungguhannya dalam berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Cara Bershalawat dalam Doa

Bershalawat dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, baik secara langsung di awal atau akhir doa, maupun secara terselip di antara doa-doa yang dipanjatkan. Berikut ini beberapa contoh shalawat yang umum digunakan:

  1. Shalawat Ibrahimiyah: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad, kama shallaita 'ala Ibrahim wa 'ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid."

  2. Shalawat Nabi: "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad."

  3. Shalawat Pendek: "Shallallahu 'alaihi wa sallam."

Dengan menyertakan shalawat dalam doa, seorang Muslim tidak hanya mengikuti sunnah Nabi SAW, tetapi juga meningkatkan kualitas doa tersebut sehingga lebih mudah terkabul oleh Allah SWT.

Penutup

Doa adalah senjata bagi seorang Muslim dan merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan memadukan doa dengan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, seorang Muslim dapat meraih banyak keutamaan dan memperbesar peluang terkabulnya doa. Semoga Allah SWT selalu memudahkan kita untuk berdoa dengan penuh keikhlasan dan selalu menyertakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam setiap doa kita. Amin.