Inilah 3 Hikmah Dibalik Peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad

11 Feb 2019

Pada suatu malam tanggal 27 Rajab pada 10 tahun kenabian Rasulullah SAW. Allah SWT memberangkatkan hamba-Nya yang terkasih dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa kemudian naik ke langit ke-7 menuju Sidratul Muntaha tempat tertinggi. Pasti dari Anda sudah tau peristiwa apa yang barusan diceritakan karena hampir seluruh umat Islam di Indonesia memperingatinya. Namun adakah diantara mereka mengetahui bahwa ‘kenapa Allah memberangkatkan hamba-Nya yang mulia yaitu Nabi Muhammad SAW?’.

Pada tulisan yang selanjutnya ini kita akan membahas secara singkat hikma dibalik peristiwa yang mulia yaitu Isra Mi’raj Rasulullah SAW. Tujuan membahas hikma dibalik peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW disini adalah meyakini bahwa setiap kejadian dan peristiwa pasti ada hikma yang terkandung untuk orang-orang yang berakal dan berfikir. Inilah 3 hikmah dibalik peristiwa Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW.


1. Diturunkannya perintah sholat 5 waktu dalam sehari.

Sesampainya Rasulullah SAW di Sidratul Muntaha dan menghadap kepada Allah,  Rasulullah diberikan syariat untuk menunaikan sholat 5 waktu kepada Nabi dan umatnya. Perimtah Sholat yang diterima oleh Rasulullah dan menjadi salah satu perintah yang dipegang erat-erat dan Rasulullah teguhkan kepada umatnya agar jangan lalai dalam melakukan ibadah, karena ibadah sholat adalah tiang agama yang menjadi kunci diterimanya amalan-amalan. Hingga Nabi Muhammad berpesan pada detik-detik meninggalnya.

2. Isra Mi’raj bukan sebuah peristiwa sederhana. Tetapiu peristiwa yang menampakkan tanda-tanda Keagungan Allah SWT.

Sebagaimana telah dijelaskan di surat Al-isra ayat 1 dan surat An-najm ayat 13-18 bahwa peristiwa besar Isra Mi’raj merupakan pembuktian salah satu tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Selain itu, peristiwa Isra Mi’raj membuktikan bahwa tidak ada yang tidak bisa Allah lakukan, namun masih banyak yang meragukan akan kebesaran Allah, Sehingga membuat ingkar dan lalai kepada Allah dan Rasulullah.

3. Isra Mi’raj adalah perjalanan yang nyata, bukan khayalan maupun mimpi

Sungguh tidak bisa dibayangkan apabila peristiwa Isra Mi’raj yang Nabi Muhammad jalankan merupakan perjalanan khayalan atau mimpi semata. Maka perjalanan Isra Mi’raj tidak ada bedanya dengan wahyu-wahyu yang  Rasulullah terima dari Jibril maupun melalui mimpi. Sehingga Peristiwa Isra Mi’raj tidak bisa menjadi pembuktian keimanan kepada Allah dan Rasul-nya. Sepulangnya Rasulullah dalam peristiwa Isra Mi’raj-nya, beliau mengumumkan apa yang telah dialaminya semalam ke kaumnya. Namun banyak sekali dari kaum Quraisy yang menentangnya dan menganggap gila, kaumnya menganggap mana mungkin perjalanan dari Masjidil Haram Makkah ke Masjidil Aqsa yang ada di Syam hanya menempuh waktu semalam, padahal mereka jika hendak berdagang ke Syam membutuhkan waktu kurang lebih 1 bulan lamanya. Namun masih banyak yang beriman dan ada beberapa yang tergoyah imannya.

Nah itulah beberapa Hikmah dibalik peristiwa besar nan mulia yaitu Isra Mi’raj Rasulullah SAW.  Hal tersebut sesungguhnya untuk dapat diketahui oleh orang-orang yang berakal dan berfikir. Semoga inji bermanfaat untuk kita semua.