Kalimat Kedua Dalam Islam: Kunci Rukun Iman

09 Apr 2024

 

Dalam ajaran Islam, keimanan umat Muslim terhadap Allah dan Rasul-Nya diungkapkan melalui Rukun Iman, yang menjadi pijakan utama dalam keyakinan mereka. Di antara rukun tersebut, kalimat kedua memiliki kedalaman makna yang tak terhingga. Kalimat tersebut adalah: "Ashhadu anna Muhammadar Rasulullah" (Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah). Kalimat ini mencakup dua rukun yang esensial bagi keimanan Muslim, yaitu 'abduhu (seorang hamba) dan Wa rasuluhu (sebagai utusan Allah).

'Abduhu (Seorang Hamba):

Pertama-tama, kalimat kedua menyatakan bahwa Muhammad adalah seorang hamba Allah. Ini menekankan pentingnya kesederhanaan dan ketundukan yang diperlukan dalam hubungan manusia dengan Sang Pencipta. Bahkan meskipun Muhammad adalah Nabi yang dihormati dan diutus oleh Allah untuk menyampaikan wahyu-Nya, ia tetap mengakui dirinya sebagai hamba Allah yang patuh. Konsep 'abduhu mengajarkan manusia untuk merendahkan diri di hadapan Allah, mengingat keterbatasan dan ketergantungan mereka pada-Nya.

Sebagai seorang hamba, Muhammad juga memberikan contoh sempurna tentang bagaimana menjalani kehidupan yang sesuai dengan kehendak Allah. Kehidupan Muhammad penuh dengan ketaatan, ketabahan, dan keberanian dalam menghadapi cobaan. Dalam hal ini, setiap Muslim diingatkan untuk meneladani kesempurnaan akhlak dan keteladanan Nabi Muhammad dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Wa Rasuluhu (Sebagai Utusan Allah):

Kedua, kalimat ini juga menyatakan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Artinya, ia dipilih dan diutus langsung oleh Allah untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia. Sebagai utusan, Muhammad diberi tugas mulia untuk menyampaikan wahyu Allah, mengajarkan ajaran Islam, dan membimbing umat manusia menuju jalan yang lurus.

Sebagai utusan Allah, Muhammad mendapat wahyu dalam bentuk Al-Qur'an, kitab suci umat Islam. Al-Qur'an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman bagi kehidupan umat manusia. Pengikutnya diwajibkan untuk mematuhi ajaran yang terkandung dalam Al-Qur'an dan juga Sunnah (tindakan dan perkataan Muhammad).

Kehadiran Muhammad sebagai utusan Allah juga merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta, karena beliau diutus sebagai rahmat bagi semesta (Qur'an 21:107). Melalui ajaran-ajaran dan contoh kehidupannya, Muhammad memberikan petunjuk bagi manusia dalam memperbaiki hubungan mereka dengan Allah, sesama manusia, dan lingkungan sekitar.

Kesimpulan:

Dengan demikian, kalimat kedua dari Rukun Iman memuat dalam dirinya kedua konsep penting: 'abduhu (seorang hamba) dan Wa rasuluhu (sebagai utusan Allah). Melalui pengakuan ini, umat Muslim menegaskan ketaatan dan penghormatan mereka kepada Allah serta mengakui kebenaran dan otoritas Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya. Kalimat ini bukan hanya sekedar kata-kata, tetapi sebuah komitmen yang mengarahkan hidup mereka dalam menjalani ajaran Islam secara menyeluruh. Dengan memahami dan menghayati makna kalimat kedua ini, umat Muslim diharapkan dapat memperkuat iman, mengikuti teladan Nabi Muhammad, dan menjalani kehidupan yang sesuai dengan ajaran Islam.