Kemerdekaan Dalam Bingkai dan Pandangan Islam

06 Aug 2019

Bertepatan pada bulan Agustus, Indonesia memperingati kembali hari kemerdekaannya. Semarak keseruan menyambutnya telah nampak sejak jauh-jauh hari. Mulai dari spanduk, baliho, bendera-bendera dan umbul-umbul bertuliskan kemerdekaan menghiasi kampung dan jalan raya. Semua senang dengan menyambut hari yang bersejarah ini.

Namun dibalik kesemarakannya, masih banyak pertanyaan yang masih ada dalam benak kita bahwa apakah benar kita sudah sepenuhnya merdeka secara hakiki? Dan apa makna dari kemerdekaan bagi kita? Serta bagaimana kita menisi kemerdekaan yang kita rasakan saat ini?.

Sebelum kita memandang dan melihat jauh ada baiknya kita semua mengingat kembali bagaimana kemerdekaan itu bisa hadir dan didapatkan di negara tercinta kita ini.

Ketika kita membuka kebelakang tentang sejarah kemerdekaan Indonesia, maka kita akan menemukan banyak sekali jejak-jejak Islam di setiap lembarannya. Sejak kaum muslimin dan para ulama melawan dan menentang para penindasan dan mengagungkan nama Islam, bahkan perjuangan kemerdekaan ini sudah ada sejak sebelum nama sebuah komunitas bernama Indonesia.

Makna Kemerdekaan dalam bingkai Islam

Manusia sebagai makluk yang diciptakan oleh Allah SWT telah banyak dianugerahi keistimewan tersendiri yang tidak diperoleh oleh makluk-makluk lainnya, seperti yang Allah SWT sabdakan pada Al-quran yang artinya:

Dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.” QS. Al-Isra ayat 70.

Tidak hanya akal dan ilmu saja, di antara kemuliaan dan kelebihan dari manusia atas makluk-makluk lain menurut para musafir atau para ahli tafsir, adalah kecenderungannya untuk terbebas dari penjajahan dan penindasan. Dengan kata lain bahwa kemerdekaan adalah sebuah kuci kemulian bagi manusia. Manusia tidak akan disebuh merdeka dan mulia jika belum terbebas dari penjajahan.

Kemerdekaan yang asasi adalah pada saat manusia ada pada fitrahnya yaitu Islam dan Tauhid. Setiap manusia yang telah terlahir dalam bumi ini sejatihnya adalah manusia yang merdeka. Alasannya adalah karena sejatinya tak seorangpun yang terlahir di dunia ini kecuali telah bersaksi bahwa Allah SWT adalah Rabbnya dan agama Islam adalah agamanya. Allah SWT Berfirman yang artinya:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman), “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” QS. Al-A’raf ayat 172.

Jadi pada dasarnya setiap muslim hendaknya memaknai kemerdekaan ini sebagai pembebasan dari segala hal bentuk kesyirikan yang dapat menyimpangkannya dari jalan fitrahnya. Dan sama halnya dengan arti kemerdekaan bagi seorang muslim yakni terbebasnya dari segala sistem yang tidak bersumber pada aturan Islam dan Sunnah Nabi Muhammad SAW. Semoga bermanfaat kita semua.