Ketiga, cinta kepada Rasulullah SAW memperkuat ikatan antara seorang Muslim dengan agama Islam. Rasulullah SAW adalah utusan Allah SWT yang membawa risalah-Nya kepada umat manusia. Dengan mencintai Rasulullah SAW, seseorang juga mencintai agama yang beliau sampaikan.

Namun, perlu dipahami bahwa cinta kepada Rasulullah SAW bukanlah cinta yang harus bersifat eksklusif. Seorang Muslim tetap harus mencintai orang tua, anak, dan seluruh umat manusia. Cinta kepada Rasulullah SAW tidak akan melahirkan kebencian atau diskriminasi terhadap siapa pun. Sebaliknya, cinta kepada Rasulullah SAW akan membimbing seorang Muslim untuk menjalin hubungan yang baik dengan semua orang di sekitarnya.

Dalam konteks hadis ini, Rasulullah SAW memberikan pengertian bahwa cinta kepada-Nya harus menjadi prioritas utama dalam hati seorang Muslim. Ini bukan berarti mengabaikan cinta kepada keluarga atau sesama manusia, tetapi lebih kepada menempatkan Rasulullah SAW di tempat yang paling mulia dalam hati dan pikiran.

Oleh karena itu, menjaga dan memperkuat rasa cinta kepada Rasulullah SAW harus menjadi fokus utama setiap Muslim. Dengan melakukannya, seseorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah SWT dan menemukan kedamaian serta kebahagiaan dalam hidupnya.