Memaknai Peristiwa Isra dan Mi’raj Dalam Kehidupan Sosial

25 Feb 2019

Tidak terasa, saat ini kita akan menyambut bulan yang mulia yakni bulan Rajab, bulan yang di dalamnya terdapat sebuah peristiwa mulia yang maha penting dalam catatan sejarah umat muslim yakni perjalanan Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW pada 14 abad silam. Isra Miraj adalah sebuah perjalanan spiritual yang sangat luar biasa, dimana hikma dan nilai-nilai luhur terkandung didalamnya akan tetap aktual dan abadi selamanya. Oleh sebab itu pada saat 27 Rajab umat Islam selalu memperingati peristiwa Isra Miraj di seluruh penjuru dunia. Inilah 3 nilai fundamental yang sangat penting untuk kita maknai dan jadikan pedoman dari peristiwa Isra Miraj tersebut:

Peristiwa Isra

Pada dasarnya, perjalanan Isra Miraj adalah dua hal yang berbeda, namun karena terjadi dalam satu malam maka kedua peristiwa ini disatukan. Isra sendiri yang berarti perjalanan Nabi Muhammad SAW di malam hari dari Masjidil Haram di kota Makkah menujuh Masjidil Al-Aqsa di kota Syam. Peristiwa Isra ini memberikan isyarat kepada kita bahwa manusia perlu membangun komunikasi sosial ke sesama, pada peristiwa Isra Rasulullah SAW bersifat horizontal dari bumi satu ke bumi sisi lainnya yag disimbulkan dari masjid ke masjid, yakni dari Masjid Haram ke Masjid Al-Aqsa. Dengan kata lain, umat Islam harus mampu membangun relasi sosial yang rukun dan harmonis ditengah kehidupannya.

Peristiwa Miraj

Berbeda dengan peristiwa Isra, peristiwa Miraj dimana Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Al-Aqsa kemudian naik ke langit ketujuh Sidratul Muntaha untuk berjumpa dengan Allah SWT. Perjalanan spiritual itu memberikan pelajaran penting pada seluru umat Islam di dunia bahwa menjalani kehidupan harus melakukan sebuah upaya yang mampu mendekatkan diri kepada Allah SWT, sehingga terhindar ari jebakan dunia dan materi yang sering kali membuat manusia lupa diri.

Sidratul Muntaha

Dalam perjalanan Miraj dari Masjidil Al-Aqsa ke tempat tertinggi Sidratul Muntaha. Nabi Muhammad pada saat perjalanan menujuh langit ketujuh, bertemu dengan para nabi-nabi dan rasul sebelum Rasulullah, Para Nabi-nabi dan rasul di setiap langit senantiasa mendoakan Nabi Muhammad agar diberikan kebaikan dan kelancaran dalam perjalanan Isra Miraj. Sesampainya di Sidratul Muntaha, Nabi Muhammad bertemu langsung dengan Allah SWT. Ini adalah puncak pengalaman spiritual sekaligus nikmat yang sangat indah dan tidak tertandingi oleh nikmat apapun. Nabi Muhammad mendapatkan perintah untuk menunaikan Sholat lima waktu sehari semalam, dan Nabi Muhammad pun turun ke bumi dan menyampaikannya ke kaum muslimin di seluruh dunia.

Peristiwa ini mengandung hal yang sangat penting, bahwasannya kita tidak boleh terjebak dalam ritual spiritual semata yang hanya bersifat personal. Sebab ke sholehan sejati adalah bilamana seseorang bisa membangun jaringan yang harmonis dan seimbang, baik dengan Tuhannya, maupun dengan sesamanya. Semoga bermanfaat untuk kita semuanya.