Menggali Kebaikan Dalam Keheningan: Sebuah Refleksi Tentang Kebijaksanaan Ilahi

28 Feb 2024

 

Dalam alur kehidupan yang sering kali dipenuhi dengan keributan dan kegaduhan, kita seringkali terpesona oleh kehebatan dan kesuksesan orang lain. Kita mengagumi pencapaian mereka, memuji kebijaksanaan mereka, dan menghargai kebaikan yang mereka lakukan. Namun, di tengah kekaguman kita terhadap orang lain, kita seringkali lupa untuk merenungi dan menghargai kebaikan yang ada dalam diri kita sendiri.

Ada sebuah kebenaran yang mendalam dalam ungkapan, "Tak sedikit pun seseorang mengetahui tentang kebaikan dirinya. Melainkan hanya Allah zat yang Maha Mengetahui segala sesuatu." Ungkapan ini merangkum sebuah realitas yang kadang terlupakan dalam dinamika kehidupan kita sehari-hari: bahwa kita mungkin tidak sepenuhnya menyadari kebaikan yang ada dalam diri kita sendiri.

Kebaikan seringkali tersembunyi di balik kerendahan hati. Orang-orang yang melakukan perbuatan baik tidak selalu mengumbar tindakan mereka atau mencari pengakuan atas apa yang telah mereka lakukan. Sebaliknya, kebaikan mereka mungkin terwujud dalam sebuah senyuman kepada orang asing, dalam sebuah bantuan tanpa pamrih kepada sesama, atau dalam kesabaran mereka dalam menghadapi cobaan hidup.

Namun, di tengah-tengah perjalanan hidup yang penuh tantangan dan godaan, seringkali kita meragukan nilai dan kebaikan yang ada dalam diri kita sendiri. Kita mungkin terjebak dalam perbandingan dengan orang lain atau terpengaruh oleh standar kecantikan yang ditetapkan oleh masyarakat. Akibatnya, kita mungkin gagal melihat kebaikan yang sebenarnya telah kita miliki.

Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya introspeksi diri dan pengembangan kesadaran diri. Dalam momen-momen hening, ketika kita membiarkan pikiran kita bersantai dari kebisingan dunia luar, kita memiliki kesempatan untuk melihat lebih dalam ke dalam diri kita sendiri. Di dalam keheningan itu, mungkin kita akan menemukan jejak-jejak kebaikan yang telah kita lakukan tanpa kita sadari.

Namun, lebih dari sekadar menemukan kebaikan dalam diri kita sendiri, penting juga untuk mengakui bahwa kebaikan itu sendiri adalah anugerah dari Yang Maha Kuasa. Dalam tradisi agama dan spiritualitas, kebaikan sering dikaitkan dengan sifat-sifat ilahi seperti kasih, belas kasihan, dan kemurahan hati. Oleh karena itu, ketika kita menyadari kebaikan dalam diri kita sendiri, kita juga diingatkan akan kebaikan dan kasih sayang Allah yang melimpah.

Penting juga untuk diingat bahwa kesadaran akan kebaikan diri sendiri tidak berarti kita terbebas dari kesalahan atau kelemahan. Manusia adalah makhluk yang tidak sempurna, dan setiap dari kita pasti memiliki bagian dalam diri yang bisa diperbaiki. Namun demikian, kesadaran akan kebaikan dalam diri kita sendiri dapat menjadi sumber kekuatan dan inspirasi untuk terus berusaha menjadi pribadi yang lebih baik.

Dalam kesimpulan, ungkapan bahwa hanya Allah yang mengetahui segala sesuatu, termasuk kebaikan dalam diri kita sendiri, mengajarkan kita untuk merendahkan diri dan mengakui bahwa kita hanya manusia yang terbatas. Namun, dalam ketiadaan kesombongan dan ketidakpedulian, kita dapat menemukan kedamaian dalam kesadaran bahwa setiap langkah kebaikan yang kita ambil tidaklah sia-sia di mata-Nya. Dan dengan kesadaran itu pula, kita dapat terus mengembangkan potensi kebaikan yang ada dalam diri kita, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga untuk dunia di sekitar kita.