Menggali Makna Mendalam: Tafsir Ayat 43 Surah An-Najm

02 Feb 2024

 

Surah An-Najm merupakan surah ke-53 dalam Al-Qur'an, yang mengandung ayat-ayat yang penuh dengan hikmah dan petunjuk. Salah satu ayat yang kaya maknanya adalah ayat ke-43. Mari kita eksplorasi bersama makna mendalam dari ayat tersebut.

Ayat 43 Surah An-Najm:

وَأَنَّهُ ۥ هُوَ أَضۡحَكَ وَأَبۡكَىٰٓ

Artinya: "Dan sesungguhnya Dialah yang membuat tertawa dan menangis."

Ayat ini mengandung makna yang dalam tentang dua sifat manusia yang sangat manusiawi, yaitu tawa dan tangis. Allah menegaskan bahwa Dialah yang memberikan manusia kemampuan untuk merasakan dan mengungkapkan dua ekspresi emosional tersebut.

1. Aspek Tertawa (ضحك):

Tertawa adalah ekspresi kegembiraan dan kebahagiaan. Ayat ini mengingatkan kita bahwa kemampuan untuk tertawa adalah anugerah dari Allah. Tertawa bukan hanya sekadar reaksi fisik, tetapi juga merupakan kenikmatan dan karunia dari-Nya. Tertawa bisa menjadi obat bagi hati yang sedang terluka, dan dapat mempererat ikatan antarmanusia.

2. Aspek Menangis (أبكى):

Menangis, sebaliknya, adalah ekspresi kesedihan, kekecewaan, atau kegugupan. Allah menciptakan manusia dengan kemampuan untuk menangis sebagai saluran untuk melepaskan beban emosional. Menangis bisa menjadi bentuk doa yang paling jujur, di mana hati membuka diri kepada Allah tanpa cela.

Pesan Mendalam:

Dalam keseluruhan ayat, Allah tidak hanya menyatakan bahwa Dia memberikan kemampuan untuk tertawa dan menangis, tetapi juga menunjukkan kedalaman pengalaman manusia. Manusia tidak hanya hidup dalam momen kegembiraan atau kesedihan, tetapi juga mengalami kehidupan dengan kedua ekspresi tersebut.

Allah mengingatkan kita untuk mengenali dan mensyukuri setiap kenikmatan yang Dia berikan, termasuk kemampuan untuk menggembirakan dan menghibur diri sendiri serta orang lain. Di sisi lain, kita juga diajak untuk merendahkan diri di hadapan-Nya dalam kesedihan, memohon pertolongan dan ketenangan hati.

Surah An-Najm ayat 43 mengajarkan kita untuk menghargai dan memahami kompleksitas emosi manusia. Dalam kegembiraan atau kesedihan, kita diingatkan untuk selalu berserah diri kepada Allah, sebagai Sang Maha Pencipta yang memberikan segala aspek kehidupan ini.