Teladan Keikhlasan dalam Perjuangan Para Tabi’in

03 Oct 2025

Sejarah Islam tidak hanya dihiasi oleh perjuangan para sahabat Rasulullah ﷺ, tetapi juga oleh generasi setelah mereka yang dikenal sebagai tabi’in. Para tabi’in adalah orang-orang yang hidup pada masa setelah sahabat, beriman kepada Islam, dan belajar langsung dari para sahabat Nabi. Mereka bukan hanya penerus ajaran, tetapi juga teladan dalam keikhlasan dan keteguhan hati dalam memperjuangkan agama. Kisah-kisah hidup mereka memberikan pelajaran berharga bagi umat Islam, khususnya tentang makna ikhlas dalam beramal dan berjuang.

1. Makna Keikhlasan dalam Islam

Keikhlasan adalah pondasi dalam setiap amal ibadah seorang muslim. Ikhlas berarti melakukan sesuatu hanya karena Allah, bukan karena pujian, harta, atau kedudukan. Allah berfirman:

“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya...”
(QS. Al-Bayyinah: 5)

Bagi para tabi’in, keikhlasan menjadi nilai yang mereka pegang teguh dalam perjuangan, baik dalam menuntut ilmu, berdakwah, maupun berjuang di medan jihad.

2. Teladan Keikhlasan Para Tabi’in

Banyak kisah inspiratif dari para tabi’in yang memperlihatkan betapa tulusnya mereka dalam beramal. Beberapa di antaranya:

a. Hasan al-Bashri

Seorang ulama besar dari kalangan tabi’in yang dikenal dengan ilmu dan ketakwaannya. Beliau menekankan pentingnya keikhlasan dalam setiap amal. Hasan al-Bashri sering mengingatkan umat agar tidak tertipu oleh pujian manusia, sebab yang terpenting adalah keridhaan Allah.

b. Sa’id bin al-Musayyib

Dikenal sebagai ahli fikih dari Madinah. Ia menolak berbagai tawaran jabatan dari penguasa saat itu, meski bisa membuatnya kaya dan terkenal. Sa’id memilih hidup sederhana, karena ia ingin menjaga ilmunya tetap murni untuk Allah, bukan untuk kepentingan dunia.

c. Urwah bin Zubair

Tabi’in yang dikenal karena kesabarannya. Saat kakinya harus diamputasi akibat penyakit, ia menerimanya dengan ikhlas dan tetap memuji Allah. Baginya, kehilangan satu kaki tidak sebanding dengan banyaknya nikmat Allah yang masih ia miliki.

3. Pelajaran Keikhlasan dari Perjuangan Mereka

Dari teladan para tabi’in, ada beberapa pelajaran berharga yang dapat kita ambil:

  • Tidak tergiur dunia
    Mereka lebih memilih keridhaan Allah daripada jabatan atau kekayaan.

  • Ketekunan dalam ibadah dan ilmu
    Ikhlas membuat mereka konsisten dalam beribadah dan menuntut ilmu meski tanpa popularitas.

  • Kesabaran dalam ujian
    Keikhlasan melahirkan hati yang lapang dalam menerima takdir, bahkan di tengah musibah.

  • Pengaruh yang abadi
    Keikhlasan mereka menjadikan nama dan ilmu mereka tetap dikenang sepanjang zaman.

4. Relevansi Keikhlasan Tabi’in bagi Kehidupan Muslim Masa Kini

Dalam kehidupan modern yang penuh dengan persaingan, popularitas, dan pencarian materi, kisah tabi’in menjadi pengingat penting. Kita diajarkan untuk:

  • Bekerja dan berkarya dengan niat ibadah, bukan semata-mata untuk keuntungan duniawi.

  • Tidak menjadikan pujian atau pengakuan manusia sebagai tujuan utama.

  • Tetap sabar dan ikhlas ketika menghadapi kegagalan, ujian, atau kehilangan.

  • Menjaga hati agar selalu lurus, sehingga amal kita bernilai di sisi Allah.

Para tabi’in adalah cerminan keikhlasan sejati dalam perjuangan menegakkan Islam. Mereka mengajarkan bahwa amal tanpa ikhlas hanya menjadi sia-sia, sedangkan amal yang kecil tetapi tulus akan bernilai besar di sisi Allah. Dengan meneladani mereka, kita dapat belajar menjadi muslim yang lebih baik, mengutamakan ridha Allah di atas segalanya, serta menjadikan keikhlasan sebagai fondasi dalam setiap aspek kehidupan.

 

Keikhlasan adalah kunci kekuatan batin yang membuat amal bertahan abadi, sebagaimana nama para tabi’in yang tetap dikenang hingga kini.